Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu.
Sasaran kajian dari pendekatan kualitatif adalah pola-pola yang berlaku sebagai prinsip-prinsip umum yang hidup dalam masyarakat. Gejala-gejala tersebut dilihat dari satuan yang berdiri sendiri dalam kesatuan yang bulat dan menyeluruh, sehingga pendekatan kualitatif sering disebut sebagai pendekatan holistik terhadap suatu gejala sosial.
Pendekatan kualitatif mencangkup berbagai metodelogi yang fokusnya menggunakan pendekatan interpretatif dan naturalistik terhadap pokok kajiannnya (subject of matter). Oleh karena itu, dalam penggunaan pendekatan kualitatif, peneliti berusaha melakukan studi gejala dalam keadaan alamiahnya dan berusaha membentuk pengertian terhadap fenomena sesuai dengan makna yang lazim digunakan oleh subjek penelitian.
Menurut Budi Iawanto (2001:1) menjelaskan “studi yang menggunakan pendekatan kualitatif khazanah dari fenomena empiris, seperti studi kasus, pengalaman pribadi, life history, wawancara, observasi, sejarah, interaksi dan teks visual maupun konten pesan yang menggambarkan rutinitas dan problematika serta makna kehidupan individu”. Menurut Craswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu pertama, penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih memperhatikan interpretasi. Ketiga, penelitian kualitatif merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi partisipasi di lapangan. Keempat, penelitian kualitatif menggambarkan bahwa pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar. Kelima, proses penelitian kualitatif bersifat induktif di mana peneliti membuat konsep, hipotesa dan teori didasarkan data lapangan yang diperoleh serta terus mengembangkan di lapangan dalam proses “jatuh-bangun”.
a. Desain Penelitian Kualitatif
1. Hal-hal umum yang perlu dipahami dalam membuat desain penelitian komunikasi dengan format kualitatif.
a) Rumusan permasalahan
Dalam penelitian kualitatif rumusan permasalahan mempunyai karakteristik tidak terukur, menganggap teori yang mempunyai kemungkinan tidak cocok, tidak akurat, tidak betul dan cenderung bias, berusaha mengeksplorasi dan menggambarkan fenomena dan membangun teori baru.
b) Peranan penelitian
Penelitian kualitatif merupakan penelitian interpretatif sehingga bias, nilai, dan prasangka penelitian dinyatakan secara emplisit dalam laporan penelitian. Berlandaskan hal tersebut, maka peranan peneliti dalam penelitian kualitatif terbagi menjadi dua elemen seperti berikut : - menggunakan pengalaman masa lalu sesuai dengan topik penelitian – setting lapangan.
2. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data memuat langkah-langkah membuat batasan penelitian, pengumpulan informasi melalui wawancara, dokumen yang tersedia serta gambar-gambar yang berkaitan, serta membuat langkah-langkah memasukkan data.
a) Identifikasi batasan-batasan pengumpulan data. Batasan data yang dikumpulkan harus memperhatikan tempat penelitian, siapa yang akan diteliti dan wawancarai, tema apakah yang akan menjadi topik wawancara, serta pemahaman asli orang yang akan di wawancarai terhadap topik penelitian.
b) Membuat alasan pemilihan prosedur pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif prosedur pengumpulan data terbagi dalam beberapa metode penting, yaitu : observasi, wawancara, pengumpulan dokumen, visual citra, analisis isi dan focus group discussion (FGD). Dalam penelitian kualitatif juga dimungkinkan menggunakan lebih dari satu metode pengumpulan data, yang disebut dengan metode ganda, maupun trianggulasi.
Copyright from Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi di Masyarakat. Jakarta : Kencana.
0 komentar:
Posting Komentar