Sabtu, 14 Mei 2011

Cara Merujuk

Cara rujuk bisa dikatakan dengan cara pengutipan langsung dari penulis untuk mempertegas argument dari peneliti. Namun, hal ini selalu menjadi kendala bagi para peniliti awal khusunya pada penulisan karya ilmiah, skripsi, artikel dll.Nah, terkadang kebanyakan mahasiswa S1 selalu bermasalah dalam hal pengutipan menjadi objek revisi, sehingga kebingungan bagaimana caranya pengutpan. Padahal, melihat kurikulum pengajaran di universitas tidak membahas bagaimana cara pengutipan yang baik dalam karya ilmiah dan kadang cara pengutipan tersebut tahu saat memulai laporan TA, skripsi, laporan Jobtrain.Beruntung bagi anda Universitas mempunyai sitematis penulisan Laporan TA, dan Skripsi.
Berikut ini saya akan menjelaskan bagaimana cara pengutipan dan daftar rujukan sehingga argument kita pada karya ilmiah bisa mempertegas dan objektif.
Kerangka dalam pengutipan secara langsung :
Intoduce (argument) peneliti - Kutipan - Pembahasan/kesimpulan

a. Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi dari 40 kata atau kurang dari 4 baris, ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan dikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman.
Contoh :

Suharrno (1995:124) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.

Contoh :

Simpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”(Suharno,1995:124)

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘……’).

Contoh :

Simpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan makin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan makin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan”(Sutomo, 2000:160).

b. Kutipan lebih dari 40 kata
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa tanda kutipan), ditulis 1 cm dari garis tepi sebagai kiri dan kanan, dan diketik dengan jarak tunggal. Nomor halaman juga ditulis.
Contoh :

Hanafi (2004 : 38) menarik simpulan sebagai berikut :

Patriarki mengkonstruksikan psike laki-laki dan perempuan,perempuan akan terus menjadi sub-ordinat laki-laki. Patriarki adalah suatu sistemyang dapat berproduksi secara mandiri yang memberikan kendali atas komponen-komponen penting dari alat produksidan reproduksi, kepada laki-laki.Dalam patriarki, ayah adalah kepala keluarga dan laki-laki adalahpenguasa.

Jika dalam kutipan terdapat paragraph baru lagi, lagi garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis dan kutipan.


- Menulis Daftar Pustaka
a.Rujukan dari Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring (italic), dengan huruf katipal pada setiap awal kata, kecuali kata hubungan atau kata tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbt dipisahkan dengan titik dua (:).

Althusser, Louis.2004.Tentang Ideologi: Marxisme Strukturalis, Psikoanalisis, Cultural Studies. Jalasutra: Yogyakarta.

b.Rujukan dari Buku yang berisi kumpulan Artikel (ada editornya)


Penulisan seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisab (Ed). Baik untuk satu maupun lebih editor, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Aminuddin (Ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.Malang : HISKI Komisariat Malang dan YA3.

c.Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)


Hasan, M.Z. 1990. “karakteristik Penelitian Kaulitatif”. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan penelitian kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang:HISKI Komisariat Malang dan YA3.

d.Rujukan dari Artikel dalam Majalah dan Koran

Astuti, I.Santi. 2004. “Representasi Perempuan Indonesia dalam Komunikasi Visual: Wacana yang (Belum) Berubah”. Perempuan punya Cerita, 7 Juli, hlm. 13.

e.Rujukan dari Artikel dalam Jurnal

Astuti, I.Santi. 2004. “Representasi Perempuan Indonesia dalam Komunikasi Visual: Wacana yang (Belum) Berubah”. MediaTor, Vol.5 No.2.

f.Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM

Astuti, I.Santi. 2004. “Representasi Perempuan Indonesia dalam Komunikasi Visual: Wacana yang (Belum) Berubah”. MediaTor, Vol.5 No.2.(CD-ROM : Mediator Digital, 2006).

g.Rujukan dari Koran Tanpa Penulis

KOMPAS, 7 Juli 2004. “Representasi Perempuan Indonesia dalam Komunikasi Visual: Wacana yang (Belum) Berubah”,hlm. 13.

h.Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintahan yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sstem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.

i.Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung:Yrama Widya.

j.Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Althusser, Louis.2004.Tentang Ideologi: Marxisme Strukturalis, Psikoanalisis, Cultural Studies. Terjemahkan oleh Bagus Takwin. 2005. Jalasutra: Yogyakarta.

k.Rujukan dari Skipsi

Gustaman, Rizal. 2011. “Representasi Budaya Patriarki Pada Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer”. Skripsi.Bandung : Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung.

l.Rujukan dari Makalah yang disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya.


Dwiloka, B. 2003.“ Metodolgi Penelitian, Sebuah Pengantar”. Makalah Disajikan dalam Lokakarya Metodelogi Penelitian bagi dosen-Dosen Senior STIE Surakarta. Surakarta, 13 Juli.

m.Rujukan dari Internet Berupa Karya Individu

Yuris, Andre. 2008. “Study Analisis Wacana Kritis”, (Online), (http://andreyuris.wordpress.com/, diakses 2 Juni 2010).

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More