Salah satu poin penting dalam penelitian ialah dasar teori yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian. Lalu apakah ‘teori’ itu? Apa yang tidak termasuk dalam teori? Apa saja contoh-contoh teori dalam penelitian? Untuk apa teori dalam penelitian?
Teori adalah suatu kumpulan pernyataan yang secara bersama menggambarkan (describe) dan menjelaskan (explain) fenomena yang menjadi fokus penelitian.
Perlu dipahami bahwa literature review, daftar pustaka, data penelitian, grafik, hasil penelitian sebelumnya, adalah bukan termasuk dalam definisi teori.
Contoh teori yang digunakan dalam beberapa area penelitian di lingkup ilmu sosial misalnya:
- pendidikan: teori perkembangan moral siswa, teori siklus karir guru
- psikologi: teori attribusi (attribution), teori penguatan (reinforcement), teori pembelajaran, dan teori konstruk pribadi.
- sosiologi: teori acuan kelompok, teori stratifikasi sosial, teori kepribadian vocational.
- management: teori kepemimpinan, resource-based view, teori reseource-dependence, teori absorptive capacity.
- akuntansi: teori keagenan (agency theori), teori stewardship.
Lalu apa peran dari teori? Apakah setiap penelitian harus menggunakan teori?
Sebelum membahas ini, perlu dipahami dua jenis penelitian: penelitian deskriptif (description) dan penelitian penjelasan (explanation).
Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan meringkas informasi tentang hal yang menjadi fokus penelitian. Deskripsi disini ialah untuk menggambarkan apa yang telah terjadi, atau bagaimana sesuatu terjadi, atau seperti apakah suatu peristiwa, orang atau kejadian itu.
Penelitian penjelasan (explanation) dilakukan untuk menjelaskan dan mempertimbangkan informasi deskriptif. Ini dilakukan untuk mencari alasan atas sesuatu, menunjukkan mengapa dan bagaimana sesuatu itu.
Dari sini dapat dilihat jika penelitian penjelasan (explanation) bisa mencakup penelitian deskriptif. Namun, penelitian deskriptif tidak mencakup penelitian penjelasan (explanation).
Dalam konteks penelitian penjelasan (explanation), satu atau lebih teori dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian penjelasan berkenaan dengan menguji atau memverifikasi teori atau menghasilkan teori, atau bisa keduanya. Sedangkan dalam penelitian deskriptif tidak dibutuhkan teori, karena penelitian hanya bertujuan untuk menggambarkan hal-hal yang menjadi fokus studi.
Baik penelitian deskriptif atau explanation dibutuhkan dalam penelitian. Tidak ada yang lebih baik satu dibandingkan dengan lainnya. Lebih pada tujuan penelitian dan tingkat perkembangan penelitian dalam area penelitian terkait.
Untuk area penelitian yang relatif baru (misalnya, bagaimana peran Internet dalam menunjang proses belajar-mengajar di dalam kelas), penelitian deskriptif dapat digunakan. Untuk area penelitian yang telah berkembang (misal hubungan antara tingkat kelas sosial dengan prestasi siswa) digunakan penelitian yang bersifat penjelasan (explanation).
Peran teori dalam penelitian ialah memberi justifikasi pemilihan dan penggunaan variabel dalam model penelitian dalam menjawab pertanyaan penelitian. Lebih jauh, fungsi dari teori ialah menggambarkan dan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
Demikian. Semoga ada manfaatnya.
sumber: http://syaifulali.wordpress.com/2010/01/24/apa-peran-teori-dalam-penelitian/
gambar: desintesis.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar