Sabtu, 30 Oktober 2010

Sejarah Website

“World Wide Web atau website adalah sebuah sistem untuk menjajaki dan mencari informasi” (La Quey, 1997: 133). “Website adalah perpustakaan elektronik untuk mengetahui tentang berbagai informasi yang diperlukan dengan tidak memerlukan banyak waktu untuk mencari data dan biaya yang diperlukan untuk mendapatkan data relatif lebih murah” (Tung, 1996: 12).

Website merupakan salah satu cara (fasilitas) bagaimana kita saling bertukar informasi. Web berisi informasi yang diinginkan dengan mengunakan perintah khusus dan program pencarian teks untuk menemukan informasi yang diinginkan. Salah satu keuntungan terbesar website adalah bahwa web merupakan sumber informasi superbesar yang mencakup berbagai topik yang berbeda. Dokumen-dokumen website saling terkait satu sama lain. File-file atau halaman-halaman saling terkait satu sama lainnya. Tetapi keuntungan ini dapat menjadi sebuah halangan, karena akan sulit untuk menemukan informasi spesifik untuk sebuah topik.


Website pertama kali dibuat pada tahun 1991 di CERN (European Particle Physics Laboratory atau Laboratorium Fisika Partikel Eropa), suatu lembaga bagi penelitian fisika energi-tinggi di Jenewa, Swiss. Tujuan semula untuk membantu para fisikawan di berbagai lokasi yang berbeda dalam bekerja sama (Browne,1996: 32).

Web dengan cepat berkembang ke luar lingkup masyarakat fisika energi-tinggi, karena itu CERN bermurah hati menyediakan teknologi WWW bagi masyarakat internet. Di awal tahun 1995, Laboratory of Computer Science di Massachusetts Institute of Technologi dan INRIA (French National Institute For Research in Computer Science and Control) membentuk International Worl Wide Web Consortium (Seringkali disebut WWWC atau W3C) untuk menangani perkembangan selanjutnya dari protokol dan perangkat lunak dengan keikutsertaan kelompok yang terkait pada masa depan web. Setelah publikasi web tersebut maka perkembangan web sangat pesat dan banyak digunakan oleh masyarakat luas ataupun perusahaan

Konsep Pemahaman

Seleksi merupakan langkah pertama dalam pemahaman. Pesan komunikasi yang tidak tertangkap oleh audiens, tidak mungkin dapat dipahami. Tetapi pemahaman juga bisa mempengaruhi seleksi; mungkin saja seseorang membuang pesan yang diterimanya walaupun ia sudah dapat memahami sepenuhnya isi pesan. Sama halnya, kalau pesan komunikasi itu tidak dipahami sama sekali.

Dalam proses pemahaman, dimensi waktu mempunyai peranan penting karena audiens akan kehilangan (tidak bisa memahami) pesan jika komunikasi itu berlangsung sangat cepat atau terlalu lambat. Program pengajaran modern barangkali merupakan contoh yang baik dalam pengendalian “tempo” komunikasi dalam rangka penguasaan pesan oleh audiens. Para pelajar dapat menguasai pelajaran dengan baik dan maju ke pelajaran berikutnya kalau si guru terlalu cepat dalam memberi penjelasan; sebaliknya si murid akan menjadi bosan dan kemudian tidak mendengarkan keterangan guru, kalau tempo pengajarannya terlalu lambat--pelajaran yang diberikan banyak diulang.


Dalam suatu situasi komunikasi, komunikator harus punya alat untuk mengecek pemahaman pendengarnya. Dalam pembicaraan dengan seseorang atau suatu kelompok, komunikator dapat mengecek pemahaman itu dengan meningkatkan kemampuannya untuk menjadi penerima pesan-pesan non verbal. Pada waktu seseorang sedang berbicara, adalah tidak sopan jika seseorang menyelami pembicaraan secara verbal sebagai respon; biasanya penerima (audiens) mengirimkan pesan-pesan non verbal misalnya dengan mengerutkan kening, mengangguk setuju, tersenyum dan sebagainya.


Pemahaman itu dapat ditingkatkan dengan merubah kode-kode digital menjadi kode analogik. Jika kita ingin agar seseorang memahami suatu peristiwa, kita dapat memberikan informasi lebih sempurna dengan jalan pengkisahan kembali daripada menggunakan model tiga dimensi. Tetapi penggunaan model tiga dimensi itu dapat memungkinkan audiens membuat perbandingan yang tidak dapat dimuat dalam informasi dalam bentuk foto. Dan, foto atau lukisan dapat menyajikan informasi yang tidak mudah disajikan dalam bentuk deskripsi tertulis. Ini kalau kita beranggapan bahwa kita ingin agar penerima itu memahami peristiwa secara lengkap. Namun seringkali komunikator hanya ingin mengemukakan beberapa aspek atau prinsip dari peristiwa itu, atau hubungan antara beberapa peristiwa. Dalam hal ini, kita perlu menyesuaikan kodifikasi pesan yang paling baik untuk abstraksi yang kita inginkan. Tentu saja “terbaik” dalam pandangan penerima.


Kode analogik cenderung lebih mahal penyiapan dan penggunaannya. Karena itu komunikator perlu memikirkan kepatuhan antara tingkat pemahaman yang akan di capai dengan besarnya usaha yang ia harus bayar untuk mencapainya.


Teknik komunikasi informatif ini ditujukan bagi terciptanya tingkat pemahaman yang lebih baik yang berkaitan dengan aspek kognitif dari komunikan. Efek yang diharapkan adalah efek kognitif secara positif yang menyangkut pengertian, pemahaman, penghayatan, sehingga menjadi pengetahuan yang berarti bagi diri komunikan.

Pengertian Informasi

Wilbur Schramm yang dikutip Jalaludin Rakhmat (2000:223) mendefinisikan informasi sebagai segala sesuatu “yang mengurangi ketidakpastian atau mengurangi jumlah kemungkinan alternatif dalam situasi.”

Dengan demikian dari uraian di atas diketahui bahwa informasi adalah untuk mengurangi keragu-raguan kita dalam situasi tertentu. Ini berarti isi informasi dapat menunjang seseorang, kelompok, atau suatu instansi dalam melihat situasi yang dihadapi tentang suatu masalah. Selanjutnya secara umum dinyatakan pula, bahwa: ‘Informasi adalah usaha membantu orang lain memahami suatu masalah yang mencakup segala bidang kehidupan” (Kertapati, 1986:56). Pendapat lain mengemukakan bahwa pengertian informasi adalah “statement of fact”. (Sondell, dalam Palapah dan Syamsudin, 1983:34). Lebih jauh Toffler (1985:2) mengemukakan, bahwa: “Information can be one of the most important influences shaping society. It can furnish facts, report (or develop) feelings, establish trends, if communicated, may effect decision and actions that influences the world.” Sedangkan Gordon B. Davis (1974:32) mengemukakan bahwa: “informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.”

Teori Organisasi

Terdapat beberapa teori organisasi, diantaranya teori klasik, teori hubungan manusia dan teori sistem sosial. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas sekilas mengenai teori klasik, khususnya organisasi formal atau populer disebut birokrasi, yaitu teori birokrasi.

Teori klasik atau struktural berasal dari dua teori. Pertama, teori saintifik manajemen yang dikembangkan oleh W. Tylor 1911 dan teori birokrasi yang dikembangkan oleh Max Weber 1947 (Muhammad,2002:35). Sementara, Pace dan Faules (2001:41) membedakan teori sruktural klasik ke dalam struktur umum organisasi sosial dan struktur lebih spesifik yang disebut organisasi formal yang secara populer disebut birokrasi.

Secara umum, ahli-ahli teori klasik cenderung melihat organisasi sebagai sistem yang tertutup secara relatif, dalam mengejar tujuan-tujuan yang telah dinyatakan (Muhammad,2002:37).

Organisasi formal muncul manakala terdapat organisasi-organisasi yang didirikan dengan sengaja untuk tujuan-tujuan tertentu. Bila pencapaian suatu tujuan tertentu memerlukan tujuan bersama, suatu organisasi dirancang untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan banyak individu dan untuk memberikan rangsangan kepada orang-orang lainnya untuk membantu mereka. Max Weber memberikan analisisnya mengenai birokrasi atau organisasi formal dimana ia mengidentifikasikan karakteristik yang khas dari organisasi yang formal ideal. Weber berusaha menggambarkan suatu organisasi yang secara sempurna terbirokratisasikan. Maka, ia mengatakan bahwa birokrasi adalah organisasi yang menunjukkan kombinasi karakteristik berikut ini. Misalnya, teori Weber mengenai birokrasi menyatakan bahwa efisiensi berkaitan dengan dua pola kewenangan (otoritas) yang hierarkis (Pace dan Faules, 2001:44).

Teori birokrasi yang dikembangkan oleh Max Weber 1947 menekankan pada pentingnya bentuk struktur hierarki yang efektif bagi organisasi. Birokrasi merupakan organisasi manusia yang distruktur secara ideal. Birokrasi ini dicapai melalui pembentukan aturan, struktur dan proses dalam organisasi (Kreps,1986).

Menurut Kreps, karakteristik birokrasi adalah sebagai berikut:
a) Adanya aturan-aturan, norma-norma dan prosedur yang baku mengenai apa yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi.
b) Spesialisasi peranan anggota organisasi menurut pembagian pekerjaan.
c) Hierarki otoritas organisasi secara formal.
d) Pekerjaan karyawan dikualifikasikan berdasarkan kompetensi teknis dan kemampuan melakukan pekerjaan.
e) Saling pertukaran dalam pekerjaan sehingga memungkinkan orang lain menggantikan pekerjaan seseorang
f) Hubungan interpersonal di antara anggota organisasi bersifat profesional dan personal.
g) Deskripsi pekerjaan yang rinci harus diberikan kepada anggota organisasi yang merupakan pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
h) Rasionalitas dan kemungkinan meramalkan aktivitas organisasi dan penyelesaian tujuan.
(Muhammad,2002:36).

Pengertian Ilustrasi Gambar

"Ilustrasi gambar adalah gambaran singkat alur cerita suatu cerita guna lebih menjelaskan salah satu adegan" (Kusmiyati,1999:46). Secara umum ilustrasi selalu dikaitkan dengan menjelaskan sebuah cerita.


Gambar ilustrasi adalah gambar atau bentuk visual lain yang menyertai suatu teks, tujuan utama dari ilustrasi adalah memperjelas naskah atau tulisan dimana ilustrasi itu dikumpulkan (Ensiclopedia Americana,1990,No;14:787). Dengan demikian, gambar ilustrasi adalah gambar yang bercerita yang memiliki tema sesuai dengan tema isi cerita tersebut.


Gambar ilustrasi dimulai dengan adanya upaya untuk menggunakan grafis sebelum tulisan, yang ingin sekedar bernilai tanda atau untuk memenuhi kepuasan estetis, merupakan pengganti kata-kata dan pengesahan lisan. Dinding pada gua Lascaux, belum mengandung sandi yang membentuknya menjadi bahasa, tetapi sudah menunjukan sebuah pesan sehingga upaya untuk menorehkan gagasan-gagasan kepada mereka dalam gambar-gambar yang bersifat simbolik atau magis.


Prof. Wilbur Schram menyebutkan bahwa "We can not not communication”(Effendy,2000:1). Komunikasi adalah kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Faktor untuk mempertahankan kelangsungan hidup adalah hal yang mendorong manusia untuk berkomunikasi. Gambar ilustrasi merupakan sebuah cara komunikasi antara komunikasi seseorang dengan orang lain, sekalipun di dalam masyarakat primitif yang berusaha mengungkapkan isi cerita melalui gambar.


Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Simeria dan Mesopotamia sekitar 4000 SM, kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan dikulit binatang dan batu arca lalu berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf di Mesir, alfhabet di Phunisia, huruf Yunani kuno, huruf latin, percetakan buku pertama di China, pemakaian tinta dan kertas di Persia dan Eropa sekitar abad 12.


Masa ini mencapai kejayaan ketika Guttenberg berkebangsaan Jerman berhasil menemukan mesin cetak pertama di dunia pada tahun1940. Sehingga penemuan ini dianggap awal revolusi komunikasi. Sehubungan dengan keterampilan mencetak ini terbuka kesempatan baru hingga manusia dapat untuk berkomunikasi dengan jumlah orang yang lebih banyak.


Pada masa kekaisaran Romawi, beberapa naskah romawi yang bertahan dari abad ke empat A.D, menunjukan bahwa ilustrasi, gambaran lebih penting dari pada dekorasi. Lalu pada periode selanjutnya pengenalan percetakan pada abad ke XV mampu menjangkau pembaca-pembaca yang baru dan lebih luas yang sering memerlukan satu gambar untuk memperjelas teks.


Masa-masa Art Neveau dan Avant garde di Barat, adalah masa-masa ilustrasi berkembang pesat di tengah dunia industrialisasi hingga masa perang dunia II, kampanye-kampanye menghasilkan propaganda politik banyak ditemukan (Ensiclopedia Americana 1990,No;14:788)


Pada saat ini peranan ilustrasi sangat bermanfaat bagi perkembangan periklanaan khususnya pada media cetak dan televisi. Ilustrasi menjadi berkembang dan menjadi sebuah fenomena yang mewarnai dunia periklanan bersamaan dengan elemen-elemen lain seperti tipografi, layout, advertising dan lainnya.


Dalam proses belajar mengajar ilustrasi merupakan bagian yang paling menarik untuk belajar melalui gambar-gambar, dari hasil penelitian Seth Spaulding (Sudjana,2001:12). Menyimpulkan ilustrasi gambar sebagai berikut:

1. Ilustrasi gambar merupakan perangkat pelajaran yang sangat menarik minat belajar siswa

2. Ilustrasi gambar membantu siswa membaca dalam penafsiran dan mengingat isi materi teks yang menyertainya

3. Pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau sehalaman penuh bergambar disertai beberapa petunjuk yang jelas.

4. Ilustrasi gambar harus dikaitkan dengan kehidupan yang nyata, agar minat para siswa menjadi efektif

5. Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa.

Pengertian majalah

Majalah secara harfiah dalam bahasa Inggris berarti magazine, menurut Djafar H. Assegaff dalam bukunya Jurnalistik Masa Kini, majalah diartikan sebagai publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikeal-artikel dari berbagai penulis. (Assegaff, 1983 : 127)

Menurut F. Frazier Bond, majalah dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu :
1. Majalah Umum
Adalah majalah yang menggunakan persoalan-persoalan yang mempunyai arti penting bagi orang banyak. Menyangkut soal politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang meliputi kebutuhan manusia dalam masyarakat.
2. Majalah Khusus
Adalah majalah yang mengemukakan masalah pertanian, ekonomi, teknik, ilmu pengetahuan dan lain-lain.
(Suhandang, 1988 : 45)

Dalam bukunya Assegaff menyebutkan bentuk majalah, yang antara lain :
1. Majalah bergambar
Yaitu bentuk majalah yang memuat reportase berdasarkan gambar-gambar suatu peristiwa atau suatu karangan khusus berisikan foto-foto.
2. Majalah anak-anak
Yaitu bentuk majalah khusus mengenai dunia anak-anak.
3. Majalah berita
Yakni majalah berkala mingguan yang menjadikan berita-berita dengan suatu gaya tulisan khas dilengkapi dengan foto-foto dan gambar.
4. Majalah budaya
Yakni penerbitan pers mengkhususkan isinya dengan masalah kebudayaan dan diterbitkan setiap minggu, bulan ataupun secara berkala.
5. Majalah bulanan
Yakni bentuk majalah yang terbit secara berkala memuat keterangan-keterangan ringan, cerita pendek, cerita bergambar dan lain sebagainya.
6. Majalah ilmiah
Yakni bentuk majalah terbit secara berkala khusus berisi mengenai suatu bidang ilmu misalnya teknik radio, elektronika, hukum dan lain-lain.
7. Majalah keagamaan
Yakni bentuk majalah yang isinya khusus mengenai majalah agama, juga mengenai pendidikan kekeluargaan dan lain-lain.
8. Majalah keluarga
Yakni bentuk majalah yang memuat karangan-karangan untuk seluruh keluarga, dari yang ringan bacaan anak-anak sampai kepada rumah tangga.
9. Majalah khas
Yakni bentuk majalah setengan bulanan, yang isinya khusus mengenai berbagai macam bidang profesi, ada majalah khusus mengenai ilmu-ilmu sosial, kedokteran, industri, keagamaan, bisnis, fotografi, filateli dan lain-lain.
10. Majalah mode
Yakni majalah yang diterbitkan bulanan atau setengah bulanan yang berisikan mode dan dilampiri lembaran berisikan pola pakaian.
11. Majalah perusahaan
Yakni majalah (surat kabar) yang diterbitkan secara teratur oleh suatu perusahaan berisikan berita-berita atau berisi informasi mengenai kepegawaian, karyawan, kebijaksanaan dan produksi perusahaan.
12. Majalah remaja
Yakni majalah yang mengkhususkan isinya mengenai masalah remaja.
13. Majalah sari tulisa
Yakni bentuk penerbitan dengan format khusus yang berisikan ringkasan karangan dari berbagai tulisan.
14. Majalah sastra
Yakni bentuk majalah khas yang terbit secara berkala dengan isinya khusus membicarakan masalah-masalah kesusastraan dan resensi buku-buku (novel) kontemporer atau kegiatan dalam bidang saastra.
15. Majalah wanita
Yakni majalah yang berisikan karangan-karangan khusus mengenai dunia wanita, dari masalah-masalah mode, resep masakan, kekeluargaan dan juga yang duhiasi dengan foto-foto.
(assegaff, 1983 : 126-128)

Selain ditinjau dari jenis dan bentuknya, macam-macam majalah ditentukan pula menurut waktu penerbitannya, yaitu:
1. Majalah mingguan
Yaitu majalah yang terbit satu minggu sekali, misalnya majalah Hai dan Gadis.
2. Majalah dwi mingguan
Yaitu majalah yang terbit dua minggu sekali, misal majalah Kartini dan Femina.
3. Majalah bulanan
Yaitu majalah yang terbit satu bulan sekali, misal Ottosport, Mobil majalah fotografi.
4. Majalah kwartalan
Yaitu majalah yang terbit setiap empat bulan sekali, misal lapan dan industri.

Pengertian Sikap

Bermacam- macam sikap yang ditemukan oleh para ahli. Diantaranya definisi sikap menurut Cultip And Center, yang dikutip oleh R.A Santoso Sastropetro dalam bukunya “Komunikasi Sosial”, bahwa : “Sikap adalah kecendrungan untuk memberikan respon terhadap suatu masalah atau situasi tertentu”, (Sastropoetro, 1990:41)

Sementara itu, Astrid Susanto mendefinisikan bahwa “Sikap adalah tendensi dari seseorang untuk memberi reaksi yang positif maupun negatif terhadap sesuatu, seseorang ataupun situasi, sesuai dengan pengalamannya”. (Susanto, 1977:261). Sedangkan Mar’at dalam bukunya “Sikap manusia perubahan serta pengukurannya”, secara sederhana mengemukakan definisi sikap yakni bahwa “Sikap sebagai derajat atau tingkat kesesuaian seseorang terhadap objek tertentu”. (Mar’at, 1981:21) Selain itu Mar’at juga mengemukakan bahwa “Sikap merupakan proses sosialisasi dimana seseorang akan bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterimanya”. (Mar’at,1981:9). Maksudnya, sesorang akan bereaksi apabila rangsang yang diberikan oleh seorang koumnikator dapat diterima oleh komunikan yang diakibatkan dari adanya hidup bermasyarakat. Dalam penelitian ini masyarakat yang penulis maksud adalah masyarakat lingkungan sekolah yaitu antara guru dan siswanya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More